Tuesday, December 15, 2015

the big crash


this story's about a person ho did not follow the rules of the road and she ended up being hit by a car.

Sunday, November 29, 2015

                                        Anjing super

Ada sekor anjing yang berkerja di sebuat snter polisi dan dia di buang oleh pemiliknya dan dia tinggal di jalan dan satu malam ada seorang bernama Brad dia menakap ajingnya dan dia membawa anjingnya kesebuah tempat dimana ada sebuah ilmuan yang gila dan dia telah mencuri 10 jenis ekor anjing dan dia ingin mengexperimen semuanya dan dia mengambil anjing yang baru di tangkap dan limun itu megasi obat dan ajingnya dan dia menjadi super hero dan dia kabur obat itu ada DNA Cheetah, Badak, burung rajawali, Manusia, dan labalaba dan dia lagi berjalan dan dia di tabrak mobile tapi dia tidak apa langsung orang nya keluardan dia lihat di bawah mobilenya dan ada anjing dan dia membawa anjinenya pulang dan anjinenya dinamain Susain peniliknya mempunyai anak bernama jon dan dia bersenang mereka ke lapangana dan dan satu hari dia baru tahu anjinenya punya kekuatan super dan dia kaget dan mereka coba mencari nama yang bagus untuk nama supernya dan mereka menemui nama under dog dan dia membantu banyak orang baru salah satu orang jahatnya purapura jadi orang dalam mesalahdan dia ditangkap dan anjinenya lari dan orangnya ketarike dan dia terlepas dan dia ketemu seekeor anjine perempuan dan dia jatuh cinta dan dia mau bertemu lagi dan saat dia pulang dia ditangkap dan pemiliknya di tangkap juga dan dia dipaksa makan obat yang menghilangkan kekuatannya dan dia hilang kekuatannya dan dia dapat kekuantanya lagi habis dia lepaskan pemiliknya dan dia membatu anjine perempuan sama pemiliknya dan dia membawa boom yang limuanya taruh di atas laboratorium kimia dan dia menggali kebawah tanah dan dia mengkuburkanya dan dia kabur dari kuburan dan telah menyelamatkan semua orang.

Friday, November 13, 2015


                                                                 Arti kata pengantar

Kata pengantar adalah tulisan ungkapan sepatah dua patah kata oleh penulis mengenai karangan atau karya ilmiah (makalah) yang dia buat. Kata pengantar makalah yang baik harus mencakup isi dari keseluruhan makalah. Pada umumnya kata pengantar berisi tuturan rasa terimakasih kepada tuhan yang maha kuasa, terhadap orang tua dan orang-orang terdekat yang telah mendukung dalam membantu menyelesaikan makalah yang dibuat. Kata pengantar biasanya diletakan di bagian depan. Terdapat beberapa bagian penting yang disajikan dalam penulisan kata pengantar:

contoh kata pengantar:

-Ibu pergi ke pasar 
-saya dan teman-teman bemain
-saya pergi ke denpasar 
-teman saya mau ke rumahku
-saya memanjat pohon tinggi

Monday, September 14, 2015

Puberty

Don't Sweat It

Why is it that whenever you see your crush your palms start sweating, your underarms get wet and drops of sweat form above your lip? What's going on? It's normal - so don't sweat it. Just read on.
I Sweat A Lot!
I sweat a lot more than an average girl. I wear deodorant but it still soaks right through my shirt. What should I do? It's embarrassing walking around with sweat marks under your arms! sum41chick
The Human Body - Your Sweat Glands
Sweating is totally normal and everyone has to deal with this smelly bodily function. Did you know that there are close to 2.6 million sweat glands in the human body? You can find them everywhere except on your lips, nipples and genitals. Sweat glands are long, coiled tubes of cells found in the skin and there are two types of these glands.
The Human Body - Two Types of Sweat Glands
·         Echini glands: These are the most common sweat glands. They are found mostly on the palms and soles of your feet and on your forehead. Echini glands are smaller than a porcine glands and don't produce fatty acids or proteins
·         A porcine gland: Found in your armpits and anus. This type of sweat gland produces sweat that has protein and carbohydrates, which is why you get that yellow stain on the armpit of your shirts. These glands only become active once you reach puberty - so it makes sense that you'd start sweating a lot more around that time.
The Human Body - Why Do We Sweat?
Perspiration or sweat is controlled by your sympathetic nervous system. Heat is the main reason your eccrine glands kick in, but there are other reasons you sweat. Being nervous or even eating spicy food will make you break out in a sweat. Sweat is how your body gets rid of excess body heat from your working muscles - like when you sweat up a storm in P.E class after a hard work-out.
The Human Body - Dealing With Sweat
There are a variety of ways that you can deal with sweat and it's smelly aftermath. When you hit puberty, it's best that you shower on a daily basis - it'll help rid your bod of the day's sticky, sweat residue and will help keep you feeling fresh. Deodorant can help curb the smell of sweat under your arms, but won't stop you from sweating. A different product, called antiperspirant, will stop you from sweating as much throughout the day though, by blocking the pores in the skin under your arms. Some studies say that antiperspirants are unhealthy because it can cause a build up of aluminum in your body. If you are perspiring more than normal, or are concerned in any way about your sweatiness, get in to see a doctor to discuss your options.


Tuesday, June 2, 2015

Penderitaan yesus

“Karena Begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barang siapa yang percaya pada Dia tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3 16)

Jikalau hari ini ada orang bertanya kepada kita, begitu gampangkah kita diselamatkan oleh Tuhan Yesus, hanya dengan percaya kepada-Nya saja! Sudah cukupkah itu? Maka jawaban kita yang paling tegas itu adalah, “Ya”? Tetapi permisi tanya lagi mengapa bisa segampang itu? Jawabannya adalah, karena yang sulitnya sudah dikerjakan oleh Tuhan Yesus melalui kematian-Nya di atas Kayu salib di bukit Golgota. 

Terlepas dari perdebatan dan protes orang-orang Yahudi terhadap filmnya Mel Gibson, “The Passion Of The Christ, kemudian dilanjutkan dengan perdebatan-perdebatan para hamba Tuhan baik di Indonesia maupun yang di luar negeri, baik yang sudah ataupun yang belum menonton film tersebut. Penderitaan Tuhan Yesus adalah fakta sejarah yang tidak dapat kita pungkiri dan ALkitab kita tidak pernah menyembunyikan hal ini. 

Bagi orang-orang yang sudah mengalami kasih Kristus itu ia boleh merasakan bahwa sesungguhnya penderitaan Yesus Kristus itu sangat berarti dalam hidupnya, namun bagi mereka yang belum mengalamai Kasih Kristus itu, mungkin ia akan mencemoohnya dengan mengatakan “ mengapa Tuhan Yesus begitu “bodoh”, harus dibantai habis-habisan dan disalibkan?? Pertanyaan ini akan terjawab, apabila orang tersebut mau mengakui bahwa sesungguhnya ia adaalh manusia yang berdosa juga, yang pantas mendapat hukuman , namun karena Tuhan kita Kasih dan Adil, IA mengutus Anak-Nya satu-satunya , menggntikan kita untuk menerima hukuman itu, sehingga sekarang yang dihukum adalah Tuhan Yesus, sedangkan manusia yang percaya bebas dari hukuman tersebut. 

Timbul pertanyaan sekarang, bagaimana kita menjelaskan kepada orang lain bahwa kematian Tuhan Yesus suatu yang tidak sia-sia? Lalu kalau memang bermakna, maka apa maknanya? Hari ini kita akan melihat tiga makna Penderitaan Tuhan Yesus bagi kita:

I. PENDERITAAN TUHAN YESUS MEMBEBASKAN MANUSIASejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia di dunia ini sudah tercemar oleh dosa. Hubungan manusia dengan Alllah terputus, manusia diikat oleh kuasa dosa, dan siap-siap menghadapi hukuman dari Allah. Rasul Paulus mengatakan “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Namun Allah itu mengasihi umat manusia, bagaimanapun keadaannya, manusia adalah ciptaan-Nya. Bagaimanapun keadaan manusia, manusia itu ciptaan-Nya. Ia seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya, walaupun anaknya itu kadang kala jahat sekali. Itulah sebabnya Allah merancang suatau karya besar yakni jalan keselamatan bagi umat manusia.

Yohanes 3 :16 mencatat bahwa “Karena begitu besar kasih Allah, maka IA mengaruniakan AnakNya yang Tunggal” . Rancangan Alalh yang terbesar ini adalah IA mengirim Anak-Nya, sebagai manusia seutuhnya dan juga Tuhan seutuhnya yakni Yesus sebagai penyelamat manusia. Dan Yesus yang dikirim itu harus mati di atas kayu salib untuk menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya menjalankan hukuman itu, saat ini tidak lagi. 

Memang tidak gampang menggantikan umat manusia itu, Yesus berhadapan dengan kayu salib. Biasanya orang yang hendak disalibkan itu terlebih dahulu disiksa dengan cambuk. Korban ditelanjangi, tangannya diikat ke belakang, lalu ia diikat lagi pada suatu tonggak dengan punggungnya dibungkukkan sehingga terbuka terhadap cambuk. Nah, cambuk itu sendiri adalah suatu tali yang terbuat dari kulit yang panjang, yang ditaburi dengan potongan-potongan tulang dan butiran-butiran timah yang sangat runcing, and bentuknya tidak merata. Pemcambukan seperti itu dilakukan terlebih dahulu sebelum orang tersebut disalib, sehingga menjadikan tubuh orang tersebut seperti dikuliti dan berupa cabikan-cabikan daging mentah, dan bilur-bilur yang meradang dan berdarah. Ada orang yang tidak kuat terhadap keadan ini akan mati sebelum disalibkan, biasanya sedikit orang yang sadar sehabis pencambukan itu. 

Di Malaysia atau negara lain kalau seseorang dicambuk dengan cambuk yang biasa saja, maka itu sudah merupakan penderitaan dan penyiksaan yang hebat. Apalagi kalau seseorang dicambuk dengan cambuk Romawi. Pada saat cambuk itu dicambukkan ke punggung yang sudah ditelanjangi, maka benda-benda tajam yang ada pada cambuk itu menancap di punggung dan menggoresnya, mengirisnya; itu baru cambukkan yang pertama. Pada saat cambukan yang kedua diberikan, maka bisa saja benda-benda tajam pada cambuk itu menancap persis pada bagian yang sudah terluka atau teriris oleh cambukkan pertama tadi. Tentu ini juga memperdalam luka. Demikian seterusnya sampai pada punggung yang dicambuki itu secara hurufiah hancur luluh, menjadi seperti pita-pita, seperti bubur, dan organ tubuh bagian dalam terlihat jelas. Belum lagi ada tambahan secara khusus di kepala Tuhan Yesus dipasangi sebuah mahkota berduri, walaupun tujuannya hanya untuk mengejek, namun karena ada durinya, tentu cukup menyakitkan. Satu-satunya yang enak bagi orang yang dicambuk seperti itu adalah keadaan ini dapat mempercepat kematiannya.

Tuesday, May 26, 2015

Hirarki

Hirarki (Bahasa Yunani: hierarchia (ἱεραρχία), dari hierarches, "pemimpin ritus suci, imam agung") adalah suatu susunan hal (objek, nama, nilai, kategori, dan sebagainya) di mana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai berada di "atas," "bawah," atau "pada tingkat yang sama" dengan yang lainnya. Secara abstrak, sebuah hirarki adalah sebuah kumpulan yang disusun.
Sebuah hirarki dapat menautkan entitas-entitas baik secara langsung maupun tidak langsung, dan baik secara vertikal maupun horizontal. Satu-satunya tautan langsung pada sebuah hirarki, sejauh mereka hirarkis, adalah kepada yang berada di posisi superior maupun kepada yang berada di posisi subordinat secara langsung, meskipun sebuah sistem yang hirarkis secara lebih luas bisa mengadopsi bentuk hirarki alternatif. Tautan hirarkis tidak langsung bisa diperluas "secara vertikal" ke atas maupun ke bawah melalui beberapa tautan dalam arah yang sama, mengikuti sebuah jalur. Semua bagian dari hirarki yang tidak bertaut secara vertikal kepada yang lain dapat bertaut "secara horizontal" melalui sebuah jalur dengan menelusuri hirarki untuk menemukan superior bersama yang berhubungan langsung maupun tidak langsung, dan kemudian ke bawah lagi. Hal ini mirip dengan rekan kerja atau kolega; masing-masing memiliki kewajiban untuk bertanggungjawab pada atasan bersama, tetapi mereka sama-sama memiliki otoritas yang relatif sama. Ada bentuk organisasi yang merupakan alternatif maupun mendukung hirarki. Heterarki (seringkali disebut HT) merupakan salah satunya. apa ini.

Injil Yohanes (Injil menurut Yohanes) adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab yang termasuk dalam rangkaian Injil kanonik ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil yang lain (Injil MarkusInjil MatiusInjil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya. Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus KristusAnak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Memang tidak disebutkan dengan jelas siapa yang menulis Injil ini, tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan menulisnya.

Monday, May 25, 2015

Newton Law of motion

Newton's laws of motion are three physical laws that together laid the foundation for classical mechanics. They describe the relationship between a body and the forces acting upon it, and its motion in response to said forces. They have been expressed in several different ways over nearly three centuries,[1] and can be summarised as follows.
First law:When viewed in an inertial reference frame, an object either remains at rest or continues to move at a constant velocity, unless acted upon by an external force.[2][3]
Second law:The vector sum of the external forces F on an object is equal to the mass m of that object multiplied by the acceleration vector a of the object: F = ma.
Third law:When one body exerts a force on a second body, the second body simultaneously exerts a force equal in magnitude and opposite in direction on the first body.
The three laws of motion were first compiled by Isaac Newton in his Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica (Mathematical Principles of Natural Philosophy), first published in 1687.[4] Newton used them to explain and investigate the motion of many physical objects and systems.[5] For example, in the third volume of the text, Newton showed that these laws of motion, combined with his law of universal gravitation, explained Kepler's laws of planetary motion.
Newton's laws are applied to objects which are idealised as single point masses,[6] in the sense that the size and shape of the object's body are neglected to focus on its motion more easily. This can be done when the object is small compared to the distances involved in its analysis, or the deformation and rotation of the body are of no importance. In this way, even a planet can be idealised as a particle for analysis of its orbital motion around a star.
In their original form, Newton's laws of motion are not adequate to characterise the motion of rigid bodies and deformable bodiesLeonhard Euler in 1750 introduced a generalisation of Newton's laws of motion for rigid bodies called the Euler's laws of motion, later applied as well for deformable bodies assumed as a continuum. If a body is represented as an assemblage of discrete particles, each governed by Newton's laws of motion, then Euler's laws can be derived from Newton's laws. Euler's laws can, however, be taken as axioms describing the laws of motion for extended bodies, independently of any particle structure.[7]
Newton's laws hold only with respect to a certain set of frames of reference called Newtonian or inertial reference frames. Some authors interpret the first law as defining what an inertial reference frame is; from this point of view, the second law only holds when the observation is made from an inertial reference frame, and therefore the first law cannot be proved as a special case of the second. Other authors do treat the first law as a corollary of the second.[8][9] The explicit concept of an inertial frame of reference was not developed until long after Newton's death.
In the given interpretation massaccelerationmomentum, and (most importantly) force are assumed to be externally defined quantities. This is the most common, but not the only interpretation of the way one can consider the laws to be a definition of these quantities.
Newtonian mechanics has been superseded by special relativity, but it is still useful as an approximation when the speeds involved are much slower than the speed of light.

Monday, April 27, 2015

Kartini


                            Kartini

  Kartini was born into an aristocratic Javanese family when Java was part of the Dutch colony of the Dutch East Indies. Kartini's father, Sosroningrat, became RegencyChief of Jepara. Kartini's father was originally the district chief of Mayong. Her mother, Ngasirah was the daughter of Madirono and a teacher of religion in Teluwakur. She was his first wife but not the most important one. At this time, polygamy was a common practice among the nobility. She also wrote the Letters of a Javanese Princess. Colonial regulations required a Regency Chief to marry a member of the nobility. Since Ngasirah was not of sufficiently high nobility,[2] her father married a second time to Woerjan (Moerjam), a direct descendant of the Raja of Madura. After this second marriage, Kartini's father was elevated to Regency Chief of Jepara, replacing his second wife's own father, Tjitrowikromo.
Kartini was the fifth child and second eldest daughter in a family of eleven, including half siblings. She was born into a family with a strong intellectual tradition. Her grandfather, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, became a Regency Chief at the age of 25 while Kartini's older brother Sosrokartono was an accomplished linguist. Kartini's family allowed her to attend school until she was 12 years old. Here, among other subjects, she learnt to speak Dutch, an unusual accomplishment for Javanese women at the time.[3] After she turned 12 she was 'secluded' at home, a common practice among Javanese nobility, to prepare young girls for their marriage. During seclusion girls were not allowed to leave their parents' house until they were married, at which point authority over them was transferred to their husbands. Kartini's father was more lenient than some during his daughter's seclusion, giving her such privileges as embroidery lessons and occasional appearances in public for special events.
During her seclusion, Kartini continued to educate herself on her own. Because she could speak Dutch, she acquired several Dutch pen friends. One of them, a girl by the name of Rosa Abendanon, became a close friend. Books, newspapers and European magazines fed Kartini's interest in European feminist thinking, and fostered the desire to improve the conditions of indigenous Indonesian women, who at that time had a very low social status.
Kartini's reading included the Semarang newspaper De Locomotief, edited by Pieter Brooshooft, as well as leestrommel, a set of magazines circulated by bookshops to subscribers. She also read cultural and scientific magazines as well as the Dutch women's magazine De Hollandsche Lelie, to which she began to send contributions which were published. Before she was 20 she had read Max Havelaar and Love Lettersby Multatuli. She also read De Stille Kracht (The Hidden Force) by Louis Couperus, the works of Frederik van EedenAugusta de Witt, the Romantic-Feminist author Goekoop de-Jong Van Eek and an anti-war novel by Berta von SuttnerDie Waffen Nieder! (Lay Down Your Arms!). All were in Dutch.
Kartini's concerns were not only in the area of the emancipation of women, but also other problems of her society. Kartini saw that the struggle for women to obtain their freedom, autonomy and legal equality was just part of a wider movement.
Inspired by R.A. Kartini's example, the Van Deventer family established the R.A. Kartini Foundation which built schools for women, 'Kartini's Schools' in Semarang in 1912, followed by other women's schools in Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon and other areas.Kartini's parents arranged her marriage to Joyodiningrat, the Regency Chief of Rembang, who already had three wives. She was married on the 12 November 1903. This was against Kartini's wishes, but she acquiesced to appease her ailing father. Her husband understood Kartini's aims and allowed her to establish a school for women in the east porch of the Rembang Regency Office complex. Kartini's only son was born on 13 September 1904. A few days later on 17 September 1904, Kartini died at the age of 25. She was buried in Bulu Village, Rembang.

In contrast, those who recognise the significance of R.A. Kartini argue that not only was she a feminist who elevated the status of women in Indonesia, she was also a
 nationalist figure, with new ideas, who struggled on behalf of her people and played a role in the national struggle for independence.In 1964, President Sukarno declared R.A. Kartini's birth date, 21 April, as 'Kartini Day' - an Indonesian national holiday. This decision has been criticised. It has been proposed that Kartini's Day should be celebrated in conjunction with Indonesian Mothers Day, on 22 December so that the choice of R.A. Kartini as a national heroine would not overshadow other women who, unlike R.A. Kartini, took up arms to oppose the colonisers.